Halo Sobat Bang Firman’s Blog …

Bagaimana kabar kamu hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan selalu produktif walau situasi pandemi virus Corona ini masih belum bisa dikatakan membaik hingga saat ini.

Bahkan, hari ini pemerintah kembali menyampaikan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 dalam periode 22-23 Juni 2020. Seperti dilansir media daring Kompas.com, bahwa jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 2.535 orang hingga Selasa (23/6/2020). Peningkatan jumlah tersebut setelah terdapat penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 35 orang. Sedangkan info terbaru terkait jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air sudah mencapai 47.896 orang secara keseluruhan. 

Sedih rasanya mengetahui dan melihat fakta bahwa belum terlihat adanya kurva yang menurun untuk menandakan terjadinya pengurangan jumlah kasus positif virus Corona di negeri ini. Sebagai seorang tenaga pengajar di sebuah yayasan pendidikan swasta, saya tentu sudah merindukan suasana pembelajaran di sekolah dengan bertatap muka tanpa khawatir untuk bertemu dan bersalaman dengan para murid, menyampaikan materi dan mendidik para murid secara langsung di kelas dan asrama, bercengkerama dengan mereka dan para guru lainnya, dan lain sebagainya. Ah! Semoga ‘badai’ ini segera berlalu.

Perkembangan Langkah dan Tindakan Pemerintah

Cara untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak, terdapat beberapa jenis tes yang bisa dilakukan. Hampir semua negara kini memiliki caranya masing-masing untuk melakukan tes ini dan beberapa tes justru banyak yang sedang dikembangkan oleh produsen komersial.

Sebelum melakukan tes, penting untuk mengetahui bahwa tiap negara juga memiliki prioritas sendiri untuk orang-orang yang bisa melakukan tes. Sebab menurut banyak pihak, tidak semua orang perlu diuji untuk Covid-19. Seperti pada kebijakan beberapa negara, mereka yang tidak perlu melakukannya misalnya orang-orang yang tidak memiliki gejala sama sekali atau hanya menunjukkan gejala yang ringan dan bisa pulih di rumah.

Selama beberapa bulan ini, pemerintah Indonesia pun tentunya tidak tinggal diam menanggapi wabah yang belum mereda ini, beberapa waktu lalu pemerintah sudah menambah jenis tes pemeriksaan virus corona  atau Covid-19. Kini, dalam pelaksanaan di lapangan, pemerintah telah menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM), yakni jenis tes yang sebelumnya biasa digunakan untuk pasien penyakit tuberkulosis (TB). Tes ini menambah pemeriksaan yang selama ini sudah digunakan, yaitu polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.

Lalu, apa perbedaan di antara ketiganya? Dan tes manakah yang paling akurat hasilnya?

Mengenali dan Memahami Berbagai Metode Tes Virus Corona

Sumber: pixabay.com

Jadi, selama beberapa bulan menanggapi wabah pandemi ini, pemerintah sudah memiliki tiga jenis pemeriksaan, yakni Tes Cepat Molekuler (TCM), Rapid Test, dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Menurut situs berita Detik.com, berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan yang dapat diketahui dari ketiga metode tes virus Corona tersebut. Mari kita kenali dan pahami perbedaan ketiganya.

1.  Tes Cepat Molekuler (TCM)

Sebelumnya tes ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB) dengan berdasarkan pemeriksaan molekuler. Metode pemeriksaan COVID-19 ini menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge.

Virus SARS-CoV-2 diidentifikasi pada RNA-nya yang menggunakan cartridge khusus. Hasil tes ini terbilang cukup cepat, karena bisa diketahui hasilnya dalam waktu kurang lebih dua jam. Kamu bisa melakukan pemeriksaan TCM ini di 132 rumah sakit dan beberapa puskesmas yang ditunjuk. 

2.  Rapid Test

Pemeriksaan rapid test ini menggunakan sampel darah untuk diuji. Darah digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Rapid test bisa dilakukan di mana saja dan waktu untuk melakukannya pun singkat, yakni hanya sekitar 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya.

Namun, tes ini memiliki kelemahan, karena bisa menghasilkan ‘false negative’ atau kondisi saat hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif. Biasanya, hal ini terjadi saat tes dilakukan kurang dari 7 hari setelah infeksi.

3.  Polymerase Chain Reaction (PCR)

Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi Covid-19 ini akan menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan. Dua lokasi ini dipilih karena menjadi tempat virus akan menggandakan dirinya. Namun, beberapa sampel seperti sampel cairan dari saluran pernapasan bawah, atau mengambil sampel tinja juga bisa jadi pilihan untuk tes ini. Virus yang aktif akan memiliki material genetika yang bisa berupa DNA maupun RNA.

Nah, pada virus Corona, material genetik tersebut adalah RNA. Material ini yang diamplifikasi dengan RT-PCR sehingga bisa dideteksi. Berbeda dengan TCM, metode pemeriksaan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya karena melalui dua kali proses yaitu, ekstraksi dan amplifikasi.

_____________________________________________________________________________________

Itulah perbedaan beberapa jenis tes untuk mendeteksi Covid-19 yang dipersiapkan oleh pemerintah Indonesia. Di antara ketiga metode tes atau pemeriksaan di atas, sudah banyak pihak yang menilai bahwa cara atau metode PCR Test dianggap paling akurat hasil tesnya sehingga banyak direkomendasikan.

Jika suatu hari kamu mengalami gejala seperti batuk, pilek, atau radang tenggorokan, segera pastikan bahwa sakitmu ini bukan karena Covid-19. Namun, jika kamu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap Covid-19, atau sulit membedakan gejala Covid-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter. Kamu bisa bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu tidak perlu ke rumah sakit dan meminimalkan risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit.

Buat kamu yang belum tahu apa itu Halodoc, Halodoc merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani di bidang telekonsultasi kesehatan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 di Jakarta oleh Jonathan Sudharta. Melalui Halodoc, orang dapat berbicara dengan dokter spesialis, membeli obat, serta melakukan pemeriksaan laboratorium lewat smartphone atau web desktop kapan saja dan dimana saja selama 24 jam.

PCR Test Jakarta via Halodoc

Selain itu, bagi kamu yang tinggal atau berdomisili di Kota Jakarta, pastinya kamu memiliki tingkat kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia. Karena Jakarta menjadi daerah awal pusat penyebaran virus Covid-19 dan hingga kini menjadi salah satu provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak. Bersyukurnya, sudah banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan pemeriksaan atau tes virus Corona, seperti 3 metode yang tadi sudah disebutkan. Salah satunya adalah PCR Test Jakarta yang bisa kita temukan di aplikasi dan situs web Halodoc. 

Untuk informasi lengkap seputar tempat atau lokasi di mana saja PCR Test Jakarta bisa dilakukan, silakan akses situs web Halodoc atau buka aplikasi Halodoc agar lebih mudah diakses pada smartphone kamu masing-masing dan selalu mendapatkan informasi kesehatan yang terupdate lainnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

 

 

Referensi:

Kompas, Diakses pada Juni 2020. UPDATE 23 Juni: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Kini 2.535 Orang.

Detik. Diakses pada Juni 2020. Perbedaan 3 Jenis Tes Corona di Indonesia: PCR, Rapid Test, dan TCM.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada Juni 2020. Dalam Waktu Dekat Pemerintah Akan Lakukan Tes Corona Massal. 

How many stars for this post?

2 Komentar

Tips Mengunjungi Tempat Wisata Bareng Keluarga di New Normal – Bang Firman's Blog · September 5, 2020 pada 9:18 pm

[…] pribadi dari TRAC. Dengan tambahan penyaringan kesehatan, perjalanan kamu dan keluarga di masa Covid-19 dipastikan aman dan […]

Like it?

Tangan-Tangan Swasta di Pedalaman Nusantara - Bang Firman's Blog · Oktober 16, 2020 pada 10:19 pm

[…] bisa direalisasikan dan perlu dijadwalkan ulang, mengingat kondisi saat ini yang masih di tengah pandemi Covid-19, sehingga sangat riskan untuk melakukan perjalanan ke […]

Like it?

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: