Foto saya mengenakan t-shirt persembahan Tular Nalar. (Dokumentasi Pribadi)

Halo, Sobat Bang Firman’s Blog!

Kalian pernah gak sih merasa ‘gerah’ dan ‘risih’ saat melihat orang lain yang dengan mudahnya membagikan informasi hoaks atau belum pasti kebenarannya ke berbagai platform media sosial, baik itu di Facebook, WhatApp, Instagram, dan lain sebagainya? 

Saya pribadi pastinya pernah bahkan sering melihat dan menemukannya di depan mata sendiri. Dan hal tersebut malah menjadi dilema tersendiri bagi saya, karena ternyata lingkungan dan orang-orang terdekat di sekitar saya justru masih sangat rentan sekali terpengaruh dengan hoaks, provokasi, ujaran kebencian, dan lain sebagainya.

Pastinya ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akan berdampak negatif ke berbagai lini kehidupan, termasuk semakin mencuatnya perpecahan di masyarakat.

Beruntungnya, di tengah kondisi merebaknya misinformasi dan disinformasi yang semakin memprihatinkan ini, ada sebuah solusi yang muncul ke permukaan. Bagai oase di tengah padang pasir yang panas menyengat, kehadirannya diharapkan mampu ‘menyejukkan’ suasana hiruk pikuk dan hingar bingar dunia digital saat ini yang dipenuhi dengan informasi yang tidak relevan bahkan meresahkan.

Foto saya dengan latar tampilan situs Tularnalar.id. (Dokumentasi Pribadi)

Melalui inisiatif yang diprakarsai oleh MAARIF Institute, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), dan Love Frankie, serta didukung oleh Google.org, akhirnya pada tanggal 4 Maret 2021 yang lalu diluncurkanlah program dan situs atau website baru bertajuk Tular Nalar.

Terhitung sejak pertengahan 2020 lalu, program ini sudah berjalan dengan melatih 26.700 guru, dosen, dan guru honorer di 23 kota di Indonesia tentang cara mengidentifikasi dan memerangi misinformasi, serta membekali mereka dengan keterampilan literasi media yang relevan.

Selain itu, untuk menjangkau publik yang lebih luas, Konsorsium Tular Nalar juga resmi meluncurkan situs atau website bernama tularnalar.id untuk memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan misinformasi.

Kiriman hampers Tular Nalar kepada saya untuk turut hadir dan berpartisipasi dalam peluncuran situs Tularnalar.id secara virtual. (Dokumentasi Pribadi)

Acara daring peluncuran situs tularnalar.id ini memilih konsep Dunia Virtual Reality Tular Nalar yang menyajikan tema galeri seni karya anak bangsa agar dapat mengedukasi publik dengan menyajikan pengalaman visual dengan lebih imersif dan menarik, sehingga misi Bukan Sekadar Paham dapat tercapai.

Nah, berhubungan dengan itu, beberapa minggu sebelumnya saya terpilih menjadi salah satu yang mendapatkan undangan untuk turut menghadiri peluncuran situs Tularnalar.id secara virtual. Acara launching situsnya memang terkesan sangat berbeda, keren, dan kekinian, karena dikemas dengan teknologi Virtual Reality.

Untuk menonton acara peluncuran situsnya dan merasakan sensasi virtual reality secara maksimal, saya disarankan untuk unduh terlebih dahulu aplikasi Tular Nalar di Playstore, lalu menggunakan VR Card Board yang sudah dikirimkan sebelumnya oleh Tular Nalar bersamaan dengan t-shirt dan notebook-nya.

Saya mencoba VR Card Board persembahan Tular Nalar untuk digunakan dalam event launching situsnya secara virtual. (Dokumentasi Pribadi)

Situs Tularnalar.id ini berfokus pada penyediaan kurikulum pembelajaran daring tentang berpikir kritis dan literasi media untuk membangun ketahanan diri masyarakat Indonesia terhadap berita palsu, intoleransi, dan ujaran kebencian.

Inisiatif ini digagas sebagai respons dari kenyataan bahwa penetrasi internet dan konsumsi media sosial meningkat di Indonesia, sementara tingkat literasi media di kalangan masyarakat masih relatif rendah. Seiring penggunaan internet yang terus berkembang, sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki keterampilan yang tepat guna memahami apa yang mereka konsumsi secara daring, entah itu artikel berita, atau permintaan informasi pribadi mereka.

Terlebih pada masa pandemi ini, dunia digital juga dipenuhi dengan misinformasi dan disinformasi yang berkaitan dengan dunia kesehatan, pandemi, bahkan pandangan-pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung menyesatkan.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang terus berjuang bersama pemerintah dalam menanggulangi misinformasi dan disinformasi.”

Begitulah apresiasi positif tentang kehadiran situs Tularnalar.id yang diungkapkan oleh Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Tampilan laman beranda situs Tularnalar.id

Sebagaimana data yang ada, sejak januari tahun 2020 hingga januari 2021 ada sekitar 1500 hoaks tentang Covid-19, terbayang berapa kerugian dan kekacauan yang terjadi di masyarakat yang mungkin termakan oleh hoaks.

Oleh karena itu, Pemerintah menyatakan mendukung dengan adanya platform Tularnalar.id ini dan berharap semoga platform pembelajaran yang bertujuan sebagai sarana edukasi dalam pembekalan keterampilan berfikir kritis ini dapat menciptakan masyarakat yang Tahu, Tanggal, dan Tangguh terhadap Hoaks. 

Sementara itu, Yulita Priyoningsih selaku Sub Koordinator Pembelajaran Khusus, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI juga menyampaikan bahwa program Tular Nalar yang digagas oleh MAARIF Institute merupakan contoh baik implementasi kolaborasi antara Kemdikbud dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi media, khususnya media digital untuk mendorong kesadaran akan pentingnya pencegahan penyebarluasan berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kemudian dari sisi pendukung, Ryan Rahardjo sebagai Head of Public Affairs Southeast Asia, Google menyatakan bahwa hibah Google.org yang diberikan untuk MAARIF Institute bekerjasama dengan MAFINDO adalah upaya berkelanjutan Google.org untuk mendukung organisasi-organisasi yang membantu masyarakat Indonesia dalam melawan misinformasi dan disinformasi khususnya terkait vaksin Covid-19.

Ia menuturkan bahwa memerangi misinformasi dan disinformasi daring saat ini masih terus menjadi tantangan penting dan prioritas utama bagi Google. Dengan demikian, Google pun berharap peluncuran situs Tular Nalar ini dapat membantu mengasah cara berpikir kritis masyarakat agar terhindar dari misinformasi dan disinformasi terutama terkait Covid-19.

Saat kita mengakses situs Tularnalar.id, kita dapat menemukan beberapa tema materi interaktif yang bisa digunakan untuk belajar secara online tentang bagaimana caranya berpikir kritis menggunakan nalar untuk menanggapi berbagai isu global yang sedang viral dalam konteks lokal.

Tema materi interaktif situs Tularnalar.id

Berikut ini adalah beberapa tema materi interaktif yang dapat kita akses di website Tular Nalar.

  1. Berdaya Internet
  2. Internet dan Ruang Kelas
  3. Internet dan Kesehatan
  4. Menjadi Warga Digital
  5. Internet dan Keluarga
  6. Internet Damai
  7. Internet dan Siaga Bencana
  8. Internet Merangkul Sesama

Situs Tularnalar.id menyediakan materi pembelajaran yang kreatif dan interaktif, termasuk di dalamnya adalah modul, video, dan kuis- kuis menarik dengan sumber rujukan yang jelas, serta menguji berbagai model kursus online untuk menghasilkan situs yang ramah bagi penggunanya, termasuk teman-teman disabilitas.

Pada akhirnya, kehadiran Tular Nalar diharapkan mampu meningkatkan keterampilan praktis dosen, guru, siswa, dan masyarakat luas secara optimal dalam rangka bersama-sama meningkatkan kapasitas literasi digital dan melatih critical thinking untuk melawan misinformasi, disinformasi, provokasi, dan ujaran kebencian. Semoga.

Yuk, kita belajar berpikir kritis dan sebar informasi yang benar bersama Tular Nalar!

 

Sumber Referensi:

  1. Press Release Tular Nalar
  2. Situs Resmi Tular Nalar (https://tularnalar.id/)
  3. Media Sosial Tular Nalar 
How many stars for this post?

2 Komentar

Vatuy · Maret 8, 2021 pada 9:08 pm

Sangat insfiratif xaxa vimen

Like it?

    Firmansyah · Maret 9, 2021 pada 12:24 am

    Syukron, Kak Vatuy. Terima kasih sudah mampir dan membaca ya.

    Salam hangat. 🙂

    Like it?

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: